Karet, Sondah,Congklak,Dolasin dan masih banyak itu adalah beberapa nama dari permainan Tradisional yang ada di indonesia, kebanyakan masyarakat di indonesia mulai lupa akan permainan" tradisional yang ada di daerahnya, mungkinkah semua yang diwariskan itu akan punah, gue harap si engga!
di postingan gue ini gue mau share tentang permainan" tradisional yang ada di INDONESIA okeh guys langsung aja :
1. Permainan congkak ialah sejenis permainan Melayu tradisional yang digemari oleh kaum wanita dan kanak-kanak. Permainan ini memerlukan dua orang pemain.Alatan yang digunakan dalam permainan ini adalah papan congkak dan buah congkak. Kadang-kadang sebagai ganti papan congkak, lubang-lubangnya dibuat di atas tanah. Sementara biji-biji congkak pula ialah guli-guli kaca, buah getah, biji saga, batu-batu kecil dan sebagainya. Setiap papan congkak hanya boleh dimainkan oleh dua orang sahaja.
Papan congkak mengandungi 14 lubang yang dipanggil "kampung". Terdapat dua lubang besar di setiap hujung papan congkak. Lubang ini dipanggil "rumah".
2. Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD). kalo ularnaga yang gue baca si ada nyanyian khusus, cuman kalo di daerah gue nyayinya ya ayng di daerah gue biasanya si lagu naik kereta api gituh wkwkwkk
3. Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.
Salam saya lestarikan Budaya sekitarmu dan jaga kedamaian :D
Sumber : http://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar